Sabtu, 09 Februari 2013

SIFAT TAKABUR

A. Pengertian Takabur


Takabur berasal dari bahasa arab Takabbara-Yatakabbaru yang artinya sombong atau membanggakan diri sendiri. Takabur menurut bahasa artinya sombong atau membanggakan diri. Sedangkan menurut istilah takabur adalah sikap berbangga diri dengan beranggapan bahwa hanya dirinyalah yang paling hebat dan benar dibandingkan dengan orang lain.
Takabur atau sombong merupakan sifat yang tercela dan berbahaya. Bagi orang yang takabur, Allah swt. akan memberi balasan berupa neraka jahanam, sebagaimana firman Allah swt. :

Artinya: “Maka masuklah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka
amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri.”
(QS An Nahl: 29)


Islam sangat melarang umatnya memiliki sifat takabur ( sombong ) karena kesombongan akan membuka jurang pemisah antara si kaya dan si miskin dalam lingkungan masyarakat. Disamping itu, kita harus sadar bahwa semua yang kita miliki hanyalah pemberian dan titipan Allah swt. Oleh karena itu , tidak ada alasan manusia untuk menyombongkan diri, bahkan sebaliknya kita harus mensyukuri setiap nikmat yang diberikan oleh Allah swt. sebagai nikmat dan karunia. Dalam QS An-Nisa ayat 36 dijelaskan :

إِنَّ اللهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS An Nisa: 36)

B. Macam-Macam Takabur


Takabur dari segi objek atau sasaranya terbagi menjadi tiga macam, yaitu :

a. Takabur kepada Allah swt.

b. Takabur kepada Rasulullah saw.

c. Takabur kepada sesama manusia.


Menurut pandangan tersebut di atas, secara umum takabur dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :


1) Takabur Batini ( Takabur dalam sikap )

Takabur batini atau batin adalah sifat takabur yang tertanam dalam hati seseorang sehingga tidak tampak secara lahir/fisik, seperti seseorang yang mengingkari kebenaran yang datang dari Allah swt. padahal dia mengetahui kebenaran tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari orang yang termasuk golongan takabur batin memiliki sikap, antara lain enggan minta tolong kepada orang lain meskipun ia membutuhkan serta tidak mau berdoa untuk memohon pertolongan Allah swt. padahal semua persoalan yang kita hadapi tidak dapat diselesaikan sendiri tanpa pertolongan-Nya

Allah swt. berfirman :


Artinya : “Kuperkenankan (Kukabulkan) bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS Al Mukmin: 60)


2) Takabur Zahiri ( Takabur dalam Perbuatan )

Takabur zahiri adalah sifat takabur yang dapat dilihat langsung dengan panca indra, seperti dalam bentuk ucapan dan gerakan anggota tubuh. Contohnya, riya, angkuh, dan memalingkan muka terhadap orang lain. Allah swt. tidak menyukai orang-orang yang memalingkan muka (sombong) sebagaimana terdapat dalam Surah Luqman Ayat 18 berikut.


Artinya : “ janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman: 18)

C. Menghindari Perilaku Takabur

Sebagaimana umat islam yang beriman, kita harus berusaha menjauhi sifat takabur agar tidak tertanam dalam hati kita. Berikut ini beberapa cara menjauhi sifat takabur, antara lain :

1. Mendekatkan diri kepada Allah swt.

2. Menyadari akibat yang ditimbulkan dari sifat takabur

3. Mensyukuri nikmat dan karunia Allah swt.

Adapun dampak negatif sifat takabur adalah sebagai berikut :

1. Tidak percaya adanya hari pembalasan.

2. Dibenci oleh Allah swt. serta dikucilkan masyarakat.

3. Ingkar kepada kebenaran.

4. Terhalang masuk ke surga.

Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits Rasulullah saw. :

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كاَنَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

Artinya : Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan seberat dzarah ( seberat biji sawi )” (HR. Muslim )

D.Akibat Negatif Takabur 

Sifat takabur adalah sifat tercela yang harus di jauhi oleh setiap mukmin, karena akan berakibat sangat fatal di antaranya :

  •     Tidak mau menerima kebenaran

  •     Tidak menyadari bahwa segala keberhasilan yang diperolehbya adalah karunia Allah

  •     Menganggap rendah pada orang lain

  •     Setan sudah menguasai dirinya

  •    Tidak pernah bersyukur kepada Allah

  •    Dalam pergaulan tidak disenangi oleh orang lain

  •     Di akhirat hanya di neraka tempatnya 

0 komentar:

Posting Komentar