Takabur berasal dari bahasa arab Takabbara-Yatakabbaru yang artinya sombong atau membanggakan diri sendiri. Takabur menurut bahasa artinya sombong atau
membanggakan diri. Sedangkan menurut istilah takabur adalah sikap
berbangga diri dengan beranggapan bahwa hanya dirinyalah yang paling
hebat dan benar dibandingkan dengan orang lain.
Takabur atau sombong
merupakan sifat yang tercela dan berbahaya. Bagi orang yang takabur,
Allah swt. akan memberi balasan berupa neraka jahanam, sebagaimana
firman Allah swt. :
Artinya: “Maka masuklah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS An Nahl: 29)
Islam
sangat melarang umatnya memiliki sifat takabur ( sombong ) karena
kesombongan akan membuka jurang pemisah antara si kaya dan si miskin
dalam lingkungan masyarakat. Disamping itu, kita harus sadar bahwa semua
yang kita miliki hanyalah pemberian dan titipan Allah swt. Oleh karena
itu , tidak ada alasan manusia untuk menyombongkan diri, bahkan
sebaliknya kita harus mensyukuri setiap nikmat yang diberikan oleh Allah
swt. sebagai nikmat dan karunia. Dalam QS An-Nisa ayat 36 dijelaskan :
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS An Nisa: 36)
B. Macam-Macam Takabur
Takabur dari segi objek atau sasaranya terbagi menjadi tiga macam, yaitu :
a. Takabur kepada Allah swt.
b. Takabur kepada Rasulullah saw.
c. Takabur kepada sesama manusia.
Menurut pandangan tersebut di atas, secara umum takabur dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
1) Takabur Batini ( Takabur dalam sikap )
Takabur
batini atau batin adalah sifat takabur yang tertanam dalam hati
seseorang sehingga tidak tampak secara lahir/fisik, seperti seseorang
yang mengingkari kebenaran yang datang dari Allah swt. padahal dia
mengetahui kebenaran tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari orang yang
termasuk golongan takabur batin memiliki sikap, antara lain enggan
minta tolong kepada orang lain meskipun ia membutuhkan serta tidak mau
berdoa untuk memohon pertolongan Allah swt. padahal semua persoalan yang
kita hadapi tidak dapat diselesaikan sendiri tanpa pertolongan-Nya
Allah swt. berfirman :
Artinya : “Kuperkenankan
(Kukabulkan) bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”
(QS Al Mukmin: 60)
2) Takabur Zahiri ( Takabur dalam Perbuatan )
Takabur
zahiri adalah sifat takabur yang dapat dilihat langsung dengan panca
indra, seperti dalam bentuk ucapan dan gerakan anggota tubuh. Contohnya,
riya, angkuh, dan memalingkan muka terhadap orang lain. Allah swt.
tidak menyukai orang-orang yang memalingkan muka (sombong) sebagaimana
terdapat dalam Surah Luqman Ayat 18 berikut.
Artinya : “
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS
Luqman: 18)
C. Menghindari Perilaku Takabur
Sebagaimana
umat islam yang beriman, kita harus berusaha menjauhi sifat takabur
agar tidak tertanam dalam hati kita. Berikut ini beberapa cara menjauhi
sifat takabur, antara lain :
1. Mendekatkan diri kepada Allah swt.
2. Menyadari akibat yang ditimbulkan dari sifat takabur
3. Mensyukuri nikmat dan karunia Allah swt.
Adapun dampak negatif sifat takabur adalah sebagai berikut :
1. Tidak percaya adanya hari pembalasan.
2. Dibenci oleh Allah swt. serta dikucilkan masyarakat.
3. Ingkar kepada kebenaran.
4. Terhalang masuk ke surga.
Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits Rasulullah saw. :
0 komentar:
Posting Komentar